Rabu, 26 Maret 2014

DRAG BIKE 2014 KLATEN; FU KOLOR IJO VS FU PELE, TARGET 7,2 DETIK BEBEK 200, MAMPU?



ManiakMotor – Kelamaan menanti Pertamina Enduro Drag Bike (PEDB) Mei mendatang, Raditya Rangga dari Kolor Ijo (Nganjuk), Jatim tak kuasa menghadirkan ‘senjata’ andalan barunya. Ya, apalagi kalo bukan Suzuki FU 150. Motor ini akan tanding di Klaten, Jateng, 15 Maret di Bebek 200 Tune-up.
Bahkan, doi  sesumbar akan tembus 7,2 detik. Wajar dia sesumbar begitu, lantaran motornya yang pernah mencetak 7.2 detik sekian-sekian lewat Eko Chodox. “Rangka masih yang kemarin saat dipakai di Nganjuk. Tapi spek mesin gress. Saatnya keluar kandang, beberapa kali event Jateng dan Jogja absen, nih,” tegas Angga yang makin rajin blusukan jelang 9 April itu.
Fauzan Conk selaku kliker FU Kolor Ijo tersebut bilang, ada rancang bangun mesin baru khususnya  seputar klep dan piston forging. Artinya, ‘senjata’ baru yang dimaksud tadi bukan hal mengagetkan bagi pemain FFA bebek. “Pokoknya dampaknya besar.  Klep dan piston seperti apa, masih rahasia, tunggu pembuktiannya. Hehehe,” kekeh Pak Conk, sapaan mekanik asli Malang, Jatim itu. Sebagai catatan dengan spek lama FU korekan doi konsisten 7,4 detik sekian-sekian di awal 2014. Padahal kondisi lintasan kurang, karena musim hujan.
Makanya, di sirkuit yang sama yakni Gantiwarno, Klaten, Jateng, pada event Battle Of King Drag Bike Series Championship ini, FU Kolor Ijo akan dijoki Tony Chupank, Alfan Cebonk dan Ivan Bangun ingin mempertajam waktunya.
Tak kalah gelisah M. Arief Sigit Wibowo alias Pele yang punya ‘mainan’ baru FU 200. Pele masih penasaran dengan performanya  saat di Purworejo kemarin. Ia gagal tampil lantaran pulser pengapiannya mati, ”Siap gass! Spek masih berubah terus, di Klaten rasio gigi 5 dan 6 dibuat berat,” yakin Pele dari markasnya di Boyolali.
Ngomong-ngemeng, eh, mampu nggak 7.2 detik, jangan janji kampanye, loh

DRAG BIKE 2014 KLATEN; VEGA BEBEK 130 4T TU 8.289 DETIK, KLEP TITANIUM, CDI PRO DRAG



ManiakMotor - Jadi partai pembuka, Bebek 4-T 130 cc TU langsung berhadapan joki Jateng dan Jatim. Pantauan langsung di sirkuit Gantiwarno, Klaten, Jateng (15/3) tampak muka-muka pembalap papan atas dua provinsi tersebut. Di waktu yang sama, Jatim yang rajin gelar balap karapan tak ada event.
Juga  geografis Klaten, masih dalam jangkauan mereka dari Jatim, “Ini kali pertama main  di Jateng. Soal kuantitas Jatim tak kalah, tapi memang Jateng dan Jogja masih unggul korekan. Uji tanding dengan Crypton 130 OTD salah satu motivasi hadir di sini,” bilang Aris Sheehan Wijaya, kliker dari tim CN Alin Wijaya asal Kediri, Jatim seraya menyebut dii Jatim korekan doi kerap podium. Wow!
Itu artinya bukan Bonek alias Bondo Nekat,  tapi kompetitif. Apalagi lewat  joki Jhon PK asal Pamekasan (Madura). Jhon 2014 ini jarang bermain di seputaran Jateng dan Jogja, “Karakter lintasan di sini masih paham lah. Macam Gantiwarno ini harus pandai menyesuaikan putaran mesin dan  kopling. Aspal agak licin,” kata Jhon yang tahun lalu bersama Pele itu.
Diikuti 19 starter, selain Jhon,juga ada Richo Bochel, Tony Chupank, Dadang Japronk, Arif Tijil duta Jatim. Wah, skill mereka memang berani diadu dengan Eko Chodox, Dwi Batank, Hendra Kecil wakil tuan rumah.
Seperti disebut Chodox, Crypton OTD Hasil Ayam korekan Nugroho alias Potter punya kans besar. Chodox mengaku tak mudah bermain di lintasan di kaki  gunung ini, “Serba salah, main rpm tinggi ban melintir, main rpm bawah pun kurang ngegrip,” kata Chodox yang sempat tak goyah di posisi kedua dengan 8.348 detik.
Seperti di judul atas, adalah Jhon PK yang bisa menggeser catatan waktu joki kelas wahid asal Semarang itu. Power Yamaha Vega yang dibawa Jhon berarti oke tuh. “Klep pakai titanium. Dari material tadi kita yakin memang bisa kompetitif, spek inti yang lain kompresi di 14,2:1, durasi kem 270o, spek ini masih disuntik dengan  pengapian CDI Rextor Pro Drag,” sebut Aries yang akan membeberkan detail korekan pada tulisan modifikasi.

DRAG BIKE 2014 KLATEN; FU KOLOR IJO PAKAI KLEP CBR SIKAT BEBEK 200, TAPI 7.832 DETIK



ManiakMotor - Dominasi Jatim di King Of Battle Drag Bike Championship 2014 (15/3)kembali dikunci pada kelas bergengsi  Bebek 200 cc. Adalah pasukan Kolor Ijo asal Nganjuk (Jatim) yang dikomando Raditya Rangga yang melibasnya. Catatannya jauh dari target, toh semua merasakan lintasan licin aspal Gantiwarno, Klaten, Jateng.
“Target memang 7,2 detik, tapi faktor lintasan seperti jadi musuh yang tak mungkin dikalahkan. Podium pertama dengan 7.832 detik tidaklah terlalu menggembirakan,” kilah Angga sembari tetap bersyukur karena masih bisa podium pertama. Ya, semua harus disyukuri.  
Padahal FU Kolor Ijo  telah riset ulang untuk mencapai target. Misalnya klep pakai CBR yang ditulisan sebelumnya masih dirahasiakan. Diameter klepnya 26 mm masuk dan buang 23 mm. “Klepnya enteng,  mekanikal kerja mesin lebih  ringan. Selain ituflow pada porting juga meningkat, otomatis tenaganya padat.  Tapi ini Masih terus diriset untuk janji 7,2 detik,” jelas Conk, mekanik Kolor Ijo, tapi saat diintip Pak Conk pakai kolor putih.   
Dadang Japronk salah satu joki Kolor Ijo menilai, ada perubahan tenaga FU, toh tak bisa diumbar di lintasan licin. Doi  justru mengurangi tenaga FU ini saat start, agar sesuai dengan grip ban dengan aspal. Tenaganya malah justru mubazir di Klaten.
Kejutan justru diberikan Antonius Petruk (Jogja) dengan FU milik tim Taken H. Andi Abakura. Macam Dadang, Petruk juga bisa podium kedua dengan  7.853 detik lewat atur-atur tenaga

DRAG BIKE 2014; PUPUD CEMPLUK, CEWEK JAGO BETOT GAS, DARI LIARAN BUKAN CABE-CABEAN


ManiakMotor - Sabrina Sameh (Bandung), Indri Barbie (Jakarta) juga Monita Wijaya (Jogja), nama-nama joki cewek top di drag bike. Selain jago pelintir gas, ketiganya pula punya wajah dan bodi khas anak-anak trek lurus, hehe. Pernah jadi model pula!
Tapi ladies joki yang satu ini, justru tak menyukai model, ia sederhana namum ayu. Tubuhnya juga wangi, ya namanya juga cewek. Itu sih menurut selera reporter. Wkwkwk.. Tapi soal betot gas, sumpah, doi cewek yang punya nama lengkap Rizki Putria yang disapa Pupud Cempluk  emang layak diperhitungkan. Tarmasuk sampeyan akan dibetot, apalagi yang nggak pernah ikut lomba.
Pembandingnya saat event Klaten lalu. Catatan waktu dibuatnya ‘hanya’ selisih 0,2 detik dengan Monita Wijaya dengan FU standart korek. Monita rutin ikut lomba dan latihan. “Aku belum setahun ikut drag. Awalnya sering nonton balap liar, penasaran ingin coba. Jujur, orang tua belum sepenuhnya mendukung,” bilang kelahiran Sragen, 26 Oktober 1998 itu.
Walau dia sering nonton balap liar, ia bukan cabe-cabean, huss. Makin ada ‘pertentangan’ batin dengan ortu saat Pupud memilih berhenti sekolah dulu demi balapi.  Waduh... “Aku hanya ingin ortu tahu, kolo bisa berprestasi dan berbakat pada balap. Tapi tahun ajaran baru besok, aku coba untuk balik sekolah lagi. Semoga bisa seiring sejalan, pendidikan dan hobi,” yakin putri kedua dari tiga bersaudara itu.
Mendungkung prestasi balapnya itu Pupud rutin latihan fisik dan terus belajar dengan para senior. Ia punya program diet dan sekarang masih 47 Kg. Cewek jomblo ini, selain main drag juga menekuni bola voli. “Keseringan balap, kangen juga pingin smash,” tutup Puput sambil peragakan teknik smash di depan reporter saat diminta pin BB

DRAG BIKE 2014 BANJARNEGARA; 550 STARTER



ManiakMotor - Benar prediksi potrtal ini. Banjarnegara yang masuk wilayah karesidenan Banyumas di Jateng,  punya tradisi balap karapan yang mengakar. Buktinya di Kapolres Cup Drag Bike Championship 2014 (seri 1) di lintasan Kenteng-Madukara (depan kampus Politeknik), Banjarnegara (23/3), pesertanya menyemut, ngalahin jumlah peserta kampanye.
Tuh peserta  tembus 570 starter, 70% adalah jagoan lokal yang memang hanya muncul musiman.  Macam di event yang digarap Serayu Production menggandeng Club Motor Solo (CMS) ini.  Itu lantaran cerdiknya penyelenggara membidik kelas FU standart dan Ninja rangka standart.
Sayangnya animo yang tinggi itu terbentur izin pemakaian lintasan. Semula di alun-alun Banjarnegara,  tapi terpaksa pindah. “Mudah-mudahan seri berikutnya bisa di tempat semula,” kata Adam, koordinator penyelenggara.
Diakui Jhon PK (Madura), “Tipikal aspalnya ideal, tapi lintasan sangatsempit. Riskan untuk kelas sport, di ujung lintasan juga harus lebih ekstra waspada,” nilai Jhon yang mulai kembali bertaji itu.
Dari lokasi dilaporkan beberapa joki papan atas tampak hadir seperti Dwi Batank (Semarang), Hendra Kecil (Magelang), VP Mboted (Jogja). Mereka siap berkompetisi sekaligus menghibur ribuan pasang mata yang sudah memadati sisi kanan-kiri lintasan di balik pagar BRC. Sayang meski sudah membayar tiket 25 ribu, mereka tak akan saksikakan aksi maesto drag bike tanah air Eko Chodox Sulistyo.

DRAG BIKE 2014 BANJARNEGARA; KOREKSI RASIO NINJA OTD TEMBUS 7.182 DETIK, HUHUI..!



ManiakMotor - Sempat dikeluhkan beberapa joki lantaran lintasan sempit dan sedikit menikung plus menurun di ujung lintasan. Tapi di Sport 2-Tak 155 cc TU alias Ninja Tune-Up justru cepat. Lima podium teratas bermain di 7,1-7,2 detik (hasil lomba) dalam Kapolres Cup Drag Bike Championship 2014 di Banjarnega, Jateng, 23 Maret.  
Menurut Muslih Wuri (Jogja) yang cetak best time 7.182 detik, bisa maksimal lantaran tetap fokus pada 200 meternya. Lepas finish baru bekerja keras. “Itu yang saya lakukan pada tenaga Ninja tune up,” kata Muslih yang kalem tapi beringas di atas motor itu.
Seperti biasa dan memang sudah biasa kekuatan lama pada Ninja OTD, Ninja OP27 dan Ninja Majestic. Ya, mudah-mudahan sampeyan tidak bosan, sambil berdoa semoga kekuatan lebih merata lagi. Wkwkwk...  
Maklumlah di daerah Ninja TU disebut kelas para raja dan paling ditunggu. Selain kecepatannya, suaranya khas mesin 2-tak yang racing. Apalagi bau asapnya wangi dengan bahan bakar oktan tinggi dicampur oli racing. Huhui, cing.
Dwi Batank (Semarang) mampu cetak 7.196 detik sebenarnya sudah optimis mengunci kelas yang diikuti 20 starter ini. Tapi sayang, harapan itu pupus, setelah Muslih Wuri dengan percaya diri tinggi dengan mesin yang memang diunggulkan. “Karena memang kuncinya di percaya diri, tak usah risau ujung trek yang menikungt. Apalagi ada revisi rasio untuk meminimalisir sliding,” bilang Muslih yang diangguki Nugroho alias Potter sebagai juru korek.

drag bike



ManiakMotor - Duel menarik Bbebek 4-Tak TU 200 cc. Tak kalah seru antara Valentino Rossi dan Marc Marquez di Qatar. Honda Sonic korekan Yong Mustofa alias Yong’s dan FU Solo karya Wawan Kriastiarto. Dua motor itu yang mendominasi lima podium di Kapolres Cup Drag Bike Championship 2014 di Banjarnega, Jateng, 23 Maret.
Imam Ceper tercepat
Di akhir pertarungan, Imam Ceper (Jakarta) fastest alias tercepat. Memang hanya 7.682 detik. Tapi itu di lintasan yang dianggap kurang ideal, sempit dan ujung lintasan menikung. Maksudnya bila kondisi normal akan melaju lebih cepat 0.3 detik. Mantap memang.
Juga hadirnya Ceper berbendera Yong’s Motor Nano-Nano Marcellio itu, memberikan hiburan tersendiri bagi ribuan penonton di Jln. Kenteng-Madukara (depan Politeknik).  Itu diakui Pupung Rivaldo,  penonton berstatus pelajar SMK, “Sonic itu identik dengan teknologi Thailand, kapan lagi bisa lihat duel FU yang karya mekanik lokal,” nilainya.
Kali ini Sonic yang disetal pada pemampatan ruang bakar atau kompresi 15:1 lebih unggul. Faktanya,  Fandi Pendol (Semarang) dengan motor yang sama pun bisa menguntit di posisi kedua dengan 7.703 detik. Yong menyebut ‘spek’ Sonic dipermak ulang pakai  piston LHK forging dengan diameter 66 mm dan langkah piston diubah 58 mm.
Torsinya dibikin kaya dibanding sebelumnya stroke terlalu pendek. “Sehingga motor lebih enak saat start, tidak liar,” jelas Yonk sembari bercerita spek lainnya macam klep in disetel lagi membuka 20o dan menutup 53o. Klep out menutup 21o dan membuka 53o.  Pokoknya masih banyak yang ia ceritakan, nanti saja ditulis di MODIFIKASI
Lain hal dengan Wawan yang kali ini hadir langsung di lintasan, ”Ada masukan dari joki sebelumnya yang kurang pas. Atas saran si joki aku tambahin balancer jadi 650 gram dari awalnya 500 gram. Eh, malah tambah nggak pas,” kilah Wawan yang ayah satu putra atas FU Solo-nya.
Riset ulang lagi.